3.1 Menerapkan cara perawatan
sistem kelistrikan
4.1 Merawat secara berkala sistem
kelistrikan Indikator pencapaian kompetensi
3.1.1 Memahami jadwal perawatan
kelistrikan kendaraan ringan secara berkala.
3.1.2 Memahami komponen komponen
kelistrikan dan kelengkapannya
3.1.3 Menjelaskan fungsi
kelistrikan kendaraan ringan,
4.1.1 Mereparasi secara berkala
sistem kelistrikan
4.1.2 Memeriksa, menyetel serta
memperbaiki perawatan kelistrikan kendaraan ringan
4.1.3 Menginterpretasikan hasil
pemeriksaan kelistrikan kedaraan ringan
MATERI Perawatan sistem kelistrikan
Menurut fungsi sistem penerangan
dapat dibagi menjadi dua kegunaan utama yaitu:
1. Untuk melihat (pengemudi)
2. Yang terlihat orang lain
• Yang terlihat pada siang hari
• Yang terlihat pada malam hari
Macam-macam Lampu Pijar Terdiri dari :
• Lampu pijar biasa
• Lampu pijar halogen Lampu Kepala
• Lampu kepala pijar
• Lampu kepala dengan sealed beam
• Reflektor : reflektor merupakan cermin cekung berbentuk parabola
fungsinya untuk memantulkan sinar lampu pijar
• Kaca bias : cahaya yang datang akan dibagi-bagi menjadi beberapa fokus
baru, yang menyebarkan
sinar supaya penerangan di atas jalan
lebih sempurna.
• Aturan Sinar Lampu Kepala perlu distel supaya sinar lampu kepala tidak
mengganggu pengemudi
lawan arah
Sistem Kelistrikan Pada Mobil : Fungsi, Komponen, Bagian, Cara Kerja dan
Cara Merawatnya
Benda mekanikal yang dapat bergerak karena proses
mekanis pada powertrain dan mesin ini merupakan benda roda empat yang sering
disebut sebagai mobil, keberadaan komponen-kompenen elektrik pada sebuah mobil
menjadi kebutuhan wajib. Dengan kata lain, semua sistem yang memanfaatkan
energi listrik masuk dalam sistem elektrikal mobil.
Fungsi Sistem Kelistrikan Pada Mobil
Berikut ini terdapat berbagai fungsi sistem
kelistrikan pada mobil yang wajib anda ketahui.
Yuk simak penjelasannya di bawah ini :
·
Memungkinkan busi bisa menyala sehingga mesin bensin
bisa bekerja
·
Sebagai sistem keamanan dan keselamatan mesin
·
Sistem kelistrikan dapat menambah kenyamanan
berkendara
Komponen Sistem Kelistrikan Pada Mobil
Selanjutnya kita bahas mengenai komponen – komponen
sistem kelistrikan pada mobil apa saja yang yang menjadi penyusun utamanya.
Komponennya antara lain :
·
Suplai Arus
Komponen pertama dari sistem kelistrikan pada mobil
yaitu komponen penyuplai arus. Komponen arus memiliki fungsi yang cukup penting
yakni untuk menghidupkan berbagai sistem elektrikal maka perlu disediakan arus
listrik.
·
Input
Komponen kedua dari sistem kelistrikan pada mobil
yaitu input. Untuk input sendiri, mempunyai fungsi sebagai komponen untuk
mendeteksi kapan sebuah sistem akan aktif. Komponen input contohnya ialah
saklar dan juga sensor.
·
Sistem Control
Komponen ketiga dari sistem kelistrikan pada mobil
yaitu sistem control. Pada mobil yang mengusung sistem Computerized Analytic
akan ditemukan atau terdapat sistem control. Mobil-mobil ini menggunakan
rangkaian processor komputer untuk mengaktifkan kinerja mesin dan body mobil.
·
Output
Komponen keempat dari sistem kelistrikan pada
mobil yaitu output. Jika ada input maka ada output. input fungsinya untuk
mendeteksi dan komponen output berfungsi sebagai aktivasi sistem
elektrikal. Contoh aktuator bisa anda temukan pada lampu – lampu dan komponen
mesin.
·
Wiring Harness
rangkaian kabel atau wiring harness merupakan komponen
yang ak kalah penting. Fungsinya untuk mengalirkan listrik dari baterai menuju
seluruh bagian elektrikal. Wiring harnes terlihat seperti kabel biasa, namun
anda perlu mengganti satu rangkaian Wiring apabila terjadi kerusakan pada salah
satu kabel. Hal ini karena baik resistansi kabel, panjang kabel, dan kondisi
socket sudah disesuaikan.
Bagian kelistrikan mobil
Kelistrikan mobil ialah sistem kelistrikan otomatisasi
yang dipergunakan untuk menghidupkan mesin serta mempertahankannya agar tetap
hidup. Kelistrikan mesin terbagi menjadi empat bagain. Dibawah ini
merupakan penjelasan mengenai kelistrikan dan baterai yang lebih detile mari
simak penjelasannya
·
Sumber Arus (baterai)
Untuk mensuplai listrik ke sistem starter mesin
diperlukan Alat elektro kimia, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen
kelistrikan pada mobil lainnya komponen ini adalah baterai. Baterai menyimpan
listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkannya bila diperlukan.
·
Proses Pengapian
Pada pelajaran fisika dibahas perubahan energi dari
panas menjadi gerak. Masih ingat kan? Begitulah komponen mesin mobil dapat hidup karena
adanya panas akibat pembakaran campuran udara dan bahan bakar di silinder
kemudian akibat pembakaran tersebut dirubah menjadi gerak oleh piston dan
komponen lainnya. Agar proses pembakaran tersebut dapat sukses atau berhasil,
maka disinilah peran dari sistem pengapian.
·
Starter
Mesin memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan
poros engkol dan membantu untuk menghidupkannya maka saat mesin mendapatkan
tenaga dari luar mesin dapat hidup atau start dengan sindirinya, Seperti
namanya starter, berasal dari kata start yang artinya memulai.
Jadi sistem ini (motor starter) hanya digunakan di
awal saat mesin akan dinyalakan. komponen starter mobil adalah motor
starter, motor starter ini walaupun kecil dapat menghasilkan momen yang besar
untuk menggerakkan poros engkol (mesin).
·
Sistem Pengisian
Di atas sudah dijelaskan bahwa energi baterai akan
dikeluarkan terus menerus dan perlu adanya sistem untuk mengisi ulang daya atau
energi baterai tersebut. Untuk mengisi kembali baterai maka sistem pengisian
akan memproduksi listrik dan mensuplai kelistrikan pada saat mesin
dihidupkan ke komponen yang memerlukannya
Cara kerja
Sekarang saatnya membahas bagaimana sebenarnya cara
kerja dari sistem kelistrikan pada mobil itu sendiri. Berikut ulasannya :
·
Caranya yaitu dengan mengoperasikan saklar utama
sistem penerangan. Pada saat saklar utama sebelah kanan kita putar satu kali,
maka lampu kota harus hidup, dan bila kita putar dua kali, maka lampu kota dan
lampu kepala harus hidup. Pada saat lampu kota masih hidup, maka lampu-lampu
yang lain harus hidup. Antara lain lampu pada mater kombinasi, lampu plat
nomor, lampu kota belakang.
·
Jika saklar sebelah kanan kita geser ke belakang, maka
lampu tanda belok sebelah kanan harus menyala dan bila digeser ke depan, maka
lampu tanda belok sebelah kiri menyala. Apabila digeser ke atas, maka lampu
jarak jauh akan menyala sesaat sesuai saklar yang kita geser tadi. Apabila kita
geser ke bawah, walaupun kita lepas, maka lampu kepala yang menyala adalah
lampu jarak jauh.
·
Tombol menghidupkan lampu hazard terletak
disebelah depan saklar utama untuk lampu hazard.
·
Posisi komponen transmisi manual pada kecepatan
mundur dan posisi kontak on, maka lampu mundur akan menyala ini fungsi wiper
dan washer pada saklar sebelah kiri.
·
Lampu rem mobil akan menyala saat pedal rem
diinjak.
·
Untuk lampu ruangan dapat menyala pada saat pintu
terbuka atau memang saklarnya dihidupkan oleh penumpang maupun sopirnya.
Cara merawat
Perawatan merupakan salah satu cara untuk menjaga kondisi
barang agar tetap dalam keadaan baik. Begitu pula dengan sistem kelistrikan
pada mobil, yang membutuhkan perawatan. Di bawah ini beberapa cara perawatan
sistem kelistrikan pada mobil.
·
Cek Sekring
Fungsi dari sekring adalah memutus arus listrik apabila
terjadi tegangan arus pendek (korsleting). Seringlah untuk mengecek pusat
sekring yang ada di kap depan mobil dan yang ada pada bawah dashboard.
·
Cek Accu
komponen penyusun aki mobil adalah
komponen kelistrikan yang kerapkali mengalami masalah. Pada umumnya, umur umum
aki jika dirawat dengan baik bisa mencapai 1 hingga 2 tahun, bahkan ada yang
hanya bertahan kurang dari 1 tahun karena kurangnya pengetahuan mengenai kelistrikan.
Sampai disini dulu ya sobat pembahasan kali ini
mengenai sistem kelistrikan pada mobil. Semoga bisa membawa manfaat bagi sobat
semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih sudah berkunjung dan
membaca artikel kali ini. Salam hangat selalu dari penulis.
Pengertian Relay
Relay adalah komponen elektro-mekanikal yang berupa saklar / switch elekrtik yang dioperasikan dengan tenaga listrik dan terdiri dari 2 bagian utama, yaitu : Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (Seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Secara sederhana, pengertian relay adalah sebuah komponen elektronik yang berfungsi sebagai saklar elektrik yang mana memutus dan menghubungkan aliran listrik pada sebuah rangkaian dengan kontrol berupa tegangan yang masuk pada bagian coilnya.
Komponen ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar, sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) telah mampu menghantarkan listrik yang memiliki tegangan lebih tinggi.
Misalnya yaitu pada Relay yang menggunakan elektromagnet sebesar 5V dan 50mA mampu menggerakkan Armature Relay (Sebagai Saklar) untuk menghantarkan listrik 220 2A.
Beberapa fungsi lain yang dimiliki relay saat diaplikasikan pada sebuah rangkaian elektronik antara lain :
- Mampu mengendalikan perangkat tegangan tinggi yang tidak mungkin dioperasikan secara manual dengan bantual sinyal tegangan rendah. Contohnya yaitu pada bebeberapa jenis modem dan audio amplifier.
- Sebagai pengaman atau fuse otomatis motor ketika terjadi korsleting atau kelebihan tegangan.
- Sebagai penunda waktu / Delay Time dengan adanya komponen tambahan tertentu.
- Menjalankan fungsi logika / logic function
Cara Kerja Relay
Untuk mengetahui seperti apa prinsip kerja relay secara umum, dapat dilihat pada gambar berikut :
Pada prinsipnya, relay tersusun dari 4 komponen dasar, antara lain :
- Elektromagnetik (Coil)
- Armature
- Switch Contact Point (Saklar), pada kontak pont ini terbagi menjadi 2 jenis , yaitu
- Normally Close (NC), merupakan kondisi awal pada saat sebelum relay diaktifkan akan selalu berada pada posisi CLOSE (Tertutup).
- Normally Open (NO) merupakan kondisi awal sebelum relay diaktifkan akan selalu berada pada posisi OPEN (Terbuka).
- 4.Spring
Ketika elektromagnetik atau Coil mendapat aliran tegangan listrik sebagai sumber tegangan dari relay, maka akan menghasilkan medan magnet atau Kumparan Coil tersebut akan menarik Armature yang berada di atasnya, sehingga kedua ujung switch akan saling terkontak (dalam posisi NO).
Kemudian saklar ini mampu menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Nantinya saklar ini akan terhubung dengan perangkat luar yang hendak dikendalikan oleh Relay, misalnya saklar lampu, tegangan lisrik berdaya tinggi, dsb.
Pada saar aliran listrik terputus, maka medan magnet pada elektromagnetik akan hilang dan saklar akan kembali ke pada posisi sebelumnya (NC). Sehingga secara otomatis perangkat yang dioperasikan juga akan terputus.