Senin, 11 Oktober 2021

Konsep Mol Kimia Kelas 10 – Pengertian dan Konsep

Pengertian Mol

Mol adalah satuan hitung dalam bidang kimia yang digunakan untuk dapat memudahkan perhitungan. Mol dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara nilai massa sesungguhnya suatu senyawa dibandingkan dengan massa molekul relatif senyawa tersebut. Mol merupakan satuan zat paling universal yang mudah dikonversikan ke satuan lain. Di dalam satu mol, dapat menunjukkan jumlah dari partikel dalam zat yang berjumlah sama jika dibandingkan dengan jumlah partikel pada 12 gram atom C-12.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Avogadro, jumlah partikel yang ada di dalam 12 gram atom C-12 adalah sebanyak 6,02 x 1023 buah partikel. Bilangan ini kemudian dikenal secara luas sebagai bilangan Avogadro dengan notasi NA atau L yang menyatakan bahwa di dalam 1 mol zat tertentu mengandung sebanyak 6,02 x 1023 buah partikel zat itu sendiri.

Hubungan Jumlah Mol dengan Jumlah Partikel

Bilangan Avogadro yang sebelumnya sudah Burhan jelaskan adalah bentuk dari hubungan yang dimiliki oleh jumlah mol dan jumlah partikel. Hubungan tersebut kemudian dinyatakan dalam persamaan:

Jumlah partikel = mol x Bilangan Avogadro

atau

Jumlah partikel = mol x 6,02 x 1023

Sehingga, jika kamu ingin mencari jumlah partikel yang terdapat di dalam x mol senyawa H2O, kamu hanya perlu mengalikan nilai mol H2O tersebut dengan bilangan Avogadro.

Hubungan Jumlah Mol dengan Massa Molar

Massa molar dapat diartikan sebagai massa dari satu mol senyawa yang memiliki nilai yang sama dengan massa arom relatif (dalam atom) yang dinyatakan dengan notasi Ar dan juga sama dengan massa molekul relatif (dalam senyawa) yang dinyatakan dengan notasi Mr. Adapun persamaan yang menyatakan hubungan jumlah mol dan massa molar adalah:

Hubungan Mol dengan Massa Molar

Hubungan Jumlah Mol dengan Molaritas

Molaritas merupakan satuan konsentrasi yang melambangkan banyaknya mol senyawa per volume total larutan. Satuan ini biasa digunakan untuk menyatakan konsentrasi/kepekatan suatu larutan. Secara matematis, persamaan yang menghubungkan keduanya adalah:

Mol = M.V

dengan M adalah molaritas larutan dan V adalah volume total larutan.

Hubungan Jumlah Mol dengan Volume

Hubungan ini biasa terjadi pada senyawa yang ada dalam wujud gas. Volume molar merupakan nilai volume suatu senyawa untuk setiap 1 mol senyawa tersebut. Terdapat berbagai kondisi pengukuran yang biasa digunakan antara lain pada saat keadaan standar, yaitu Standard Temperature and Pressure yang biasa disingkat sebagai STP dengan nilai volume molar 22,4 L/mol. Pengukuran lain adalah pada keadaan Room Temperature and Pressure yang biasa disingkat RTP dengan nilai volume molar 24 L/mol

Yang dimaksud keadaan STP dalam hal ini adalah saat temperatur 273 K dan juga tekanan sebesar 1 atm. Sedangkan kondisi RTP merupakan kondisi saat temperatur 298 K dan tekanan 1 atm. Adapun hubungan yang dimiliki oleh jumlah mol dengan volume dalam keadaan STP dapat dinyatakan dengan persamaan:

Volume (keadaan STP) = mol x 22,4 L/mol



Rangkuman Konsep Mol dan Stoikiometri

Berikut adalah rangkuman konsep mol dan stoikiometri, merangkup: konsep mol, hukum dasar pada stoikiometri, rumus empiris, rumus molekul, massa atom relatif, dan massa molekul relatif.

Konsep Mol

Dalam kimia serat sekali dengan konsep mol. Hampir semua masalah kimia menggunakan konsep mol. Jika mungkin dalam matematika bisa ditemukan satuan meter, kilometer, dll atau dalam fisika ditemukan satuan joule, m/s, dll. Maka pada kimia ditemukan satuan mol.

Mol (n) adalah pengukuran pengukuran pada Sistem Satuan Internasional (SI) untuk jumlah zat. Satuan mol didefinisikan sebagai jumlah zat kimia yang mengandung jumlah partikel yang mewakili, misalnya pada atom, molekul, ion, elektron, atau foton. Jumlah mol ini setara dengan jumlah 12 gram karbon-12 ( 12 C).

1. Konsep Mol pada Ar dan Mr

Mol (n) dirumuskan dengan:


atau


Dalam 1 mol zat terdapat 6,02×10 23 partikel, dengan demikian:


Keterangan:
n: mol
6,02×10 
23 : bilangan Avogadro
Mr : massa molekul relatif
Ar: massa atom relatif

2. Konsep Mol pada STP ( Standard Temperature and Pressure )

Pada kondisi standar dimana suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, maka disebutlah pada keadaan STP ( Standard Temperature and Pressure ). Pada keadaan STP, 1 mol gas setara dengan 22,4 Liter. Maka:


Untuk mengetahui jumlah mol suatu molekul, maka bisa menggunakan rumus:

3. Konsep Mol pada Gas Ideal

Pada kondisi gas ideal, maka didapat rumus:


Dengan demikian, maka untuk mencari mol didapatkan rumus:

Keterangan:
P: tekanan (atm)
V: volume (liter)
n: mol
R: gas tetapan ideal 0,08205 atm.L/mol.K
T: suhu (kelvin)

4. Konsep Mol pada Suhu dan Tekanan Sama

Pada kondisi suhu dan tekanan sama, maka mol dapat menggunakan rumus:


Keterangan:
P: tekanan (atm)
V: volume (liter)
n: mol
R: gas tetapan ideal 0,08205 atm.L/mol.K
T: suhu (kelvin)

5. Konsep Mol pada Suhu dan Tekanan Sama

Pada kondisi suhu dan tekanan sama, maka mol dapat menggunakan rumus:


6. Konsep Mol pada Perbandingan Koefisien

Pada suatu reaksi kimia, maka akan muncul perbandingan koefisien. Pada konsep reaksi:


Maka terdapat perbandingan koefisien A:B:C = 2:3:5. Konsep mol:



antara mol dengan koefisien dirumuskan dengan:



7. Konsep Mol pada Molaritas

Molaritas (M) adalah banyaknya mol zat dalam 1 Liter larutan. Molaritas bisa juga disebut dengan banyaknya zat yang terdapat dalam suatu larutan pada 1 Liter larutan.

Hubungan antara Molaritas dengan konsep mol sebagai berikut:



Keterangan:
M: molaritas (mol/L)
n: jumlah mol (mol)
* : volume larutan (L)
** : volume larutan (mL)
Mr: massa molekul relatif (gram/mol)
massa: massa (gram)

8. Konsep mol pada molalitas

Molalitas (m) adalah ukuran konsentrasi dari suatu terlarut pada suatu larutan tertentu dalam pelarut. Molalitas bisa disebut juga banyak zat yang terdapat dalam suatu larutan pada 1 Kg larutan.

Hubungan antara molalitas dengan konsep mol sebagai berikut:


Keterangan:
m: molalitas (mol/Kg)
n: jumlah mol (mol)
* : volume larutan (Kg)
** : volume larutan (gram)
Mr: massa molekul relatif (gram/mol)
massa: massa (gram)

Hukum Dasar Kimia pada Stoikiometri

Pada stoikiometri ada beberapa hukum dasar untuk memahami kimia secara utuh. Hukum tersebut didapat dari berbagai percobaan sehingga kebenarannya terbukti. Hukum dasar kimia ini sangat membantu.

Apa itu stoikiometri? Stoikiometri adalah mempelajari dari perhitungan kimia secara kuantitatif, tidak hanya terbatas pada unsur saja tetapi sampai pada perhitungan senyawa maupun campuran.

Berikut hukum dasar kimia pada stoikiometri.

1. Hukum Lavoiser (Kekekalan Massa)

“Massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi.”

2. Hukum Proust (Ketetapan Perbandingan)

“Suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur penyusun selalu tetap tinggi.”

3. Hukum Dalton (Perbandingan Berganda)

“Jika unsur A dan unsur B membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka untuk unsur A yang tetap, massa unsur B dalam senyawanya berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.”

4. Hukum Gay Lussac (Jumlah Perbandingan)

“Volume gas-gas yang bereaksi dengan volume gas-gas hasil reaksi akan berbanding lurus dengan bilangan (koefisien) bulat sederhana jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama.”

Rumus:


5. Hukum Avogadro

“Gas-gas dalam volume yang sama akan memiliki jumlah molekul yang sama jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Dalam 1 mol zat mengandung 6,02 x 10 23 partikel, yang disebut dengan Bilangan Avogadro.”

Rumus:


6. Hukum Boyle (Ketetapan Hasil Kali Tekanan dan Volume)

“Hasil kali tekanan gas dan volume gas akan selalu tetap jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama.”

Rumus:

A .V A = P B .V B

7. Hukum Boyle-Gay Lussac

“Hasil kali tekanan gas dan volume gas akan selalu tetap jika dibagi suhu mutlak.”

Rumus:


Rumus Empiris

Rumus empiris merupakan rumus paling sederhana dalam suatu senyawa. Dalam istilah lain perbandingan antar atom paling sederhana dalam suatu senyawa. Dikarenakan untuk mencari perbandingan antar atom paling sederhana maka terlebih dahulu diketahui massa atau proporsi massa dalam senyawa.

Rumusnya yakni:

Rumus empiris = mol zat A : mol zat B : mol zat C

Nb: ingat, dalam bentuk mol.

Rumus Molekul

Rumus molekul merupakan rumusan sebenarnya dalam suatu senyawa. Dalam istilah lain perbandingan antar atom sebenarnya dalam suatu senyawa.

Rumusnya yakni:

Rumus molekul = (mol zat A : mol zat B : mol zat C)n

Dengan n sebagai:

Mr rumus molekul = n . Tuan rumus empiris

Mr rumus molekul = n (mol zat AxAr zar A : mol zat BxAr zar B : mol zat CxAr zar C)

Massa Atom Relatif

Massa atom relatif (Ar) merupakan massa suatu atom dibagi dengan satu atom isotop karbon 12.

1. Menghitung Massa Atom Relatif (Ar)

Massa atom relatif (Ar) atau disebut juga dengan bobot atom (BA) suatu unsur merupakan massa suatu atom dibagi dengan satu atom isotop karbon 12.

Rumusnya:


2. Menghitung Massa Atom Relatif dari Isotop-Isotop Alam

Terdapat 2 jenis isotop atau lebih dari suatu unsur di alam. Oleh karena itu, perlu untuk menentukan massa atom secara relatif dari jenis-jenis isotop tersebut.

Rumusnya:


Keterangan:
k =

Massa Molekul Relatif (Bpk)

Massa molekul relatif (Mr) merupakan massa satu molekul senyawa dibagi dengan 1/12 massa isotop karbon 12.

1. Menghitung Massa Molekul Relatif (Bapak)

Massa molekul relatif (Mr) atau disebut bobot molekul (BM) merupakan massa satu molekul senyawa dibagi dengan 1/12 massa isotop karbon 12.

Rumusnya:


2. Menghitung Massa Molekul Relatif dari Massa Atom Relatif

Dengan mengetahui suatu massa atom relatif tidak dapat ditentukan massa molekul relatif dari senyawa. Hal tersebut karena senyawa merupakan gabungan dari unsur-unsur dengan perbandingan tetap.

Rumusnya:

Pak senyawa XY…Z = koef . Ar X + koef . Ar Y + … + koef . Ar Z

Keterangan:

Koef = koefisien

 

Silahkan bisa menonton video sampai selesai :




KONSEP MOL HUBUNGAN MOL DENGAN JUMLAH PARTIKEL

Silahkan bisa menonton video dibawah sampai selesai :



Proses Bisnis di Bidang Otomotif secara menyeluruh

  JENIS DAN MEREK KENDARAAN OTOMOTIF                  Proses Produksi Otomasi untuk Otomotif