Kamis, 29 Juli 2021

KD 1 Perawatan Sistem Kelistrikan



3.1 Menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan

4.1 Merawat secara berkala sistem kelistrikan Indikator pencapaian kompetensi

 

3.1.1 Memahami jadwal perawatan kelistrikan kendaraan ringan secara berkala.

3.1.2 Memahami komponen komponen kelistrikan dan kelengkapannya

3.1.3 Menjelaskan fungsi kelistrikan kendaraan ringan,

 

4.1.1 Mereparasi secara berkala sistem kelistrikan

4.1.2 Memeriksa, menyetel serta memperbaiki perawatan kelistrikan kendaraan ringan

4.1.3 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan kelistrikan kedaraan ringan

 

MATERI Perawatan sistem kelistrikan

Menurut fungsi sistem penerangan dapat dibagi menjadi dua kegunaan utama yaitu:

1. Untuk melihat (pengemudi)

2. Yang terlihat orang lain

    • Yang terlihat pada siang hari

    • Yang terlihat pada malam hari

 

Macam-macam Lampu Pijar Terdiri dari :

   • Lampu pijar biasa

   • Lampu pijar halogen Lampu Kepala

   • Lampu kepala pijar

   • Lampu kepala dengan sealed beam

   • Reflektor : reflektor merupakan cermin cekung berbentuk parabola fungsinya untuk memantulkan sinar lampu pijar

   • Kaca bias : cahaya yang datang akan dibagi-bagi menjadi beberapa fokus baru, yang menyebarkan

      sinar supaya penerangan di atas jalan lebih sempurna.

   • Aturan Sinar Lampu Kepala perlu distel supaya sinar lampu kepala tidak mengganggu pengemudi

      lawan arah

 

Sistem Kelistrikan Pada Mobil : Fungsi, Komponen, Bagian, Cara Kerja dan Cara Merawatnya

 

Benda mekanikal yang dapat bergerak karena proses mekanis pada powertrain dan mesin ini merupakan benda roda empat yang sering disebut sebagai mobil, keberadaan komponen-kompenen elektrik pada sebuah mobil menjadi kebutuhan wajib. Dengan kata lain, semua sistem yang memanfaatkan energi listrik masuk dalam sistem elektrikal mobil.

Fungsi Sistem Kelistrikan Pada Mobil

Berikut ini terdapat berbagai fungsi sistem kelistrikan pada mobil yang wajib anda ketahui.

Yuk simak penjelasannya di bawah ini :

·         Memungkinkan busi bisa menyala sehingga mesin bensin bisa bekerja

·         Sebagai sistem keamanan dan keselamatan mesin

·         Sistem kelistrikan dapat menambah kenyamanan berkendara

Komponen Sistem Kelistrikan Pada Mobil

Selanjutnya kita bahas mengenai komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil apa saja yang yang menjadi penyusun utamanya. Komponennya antara lain :

·         Suplai Arus

Komponen pertama dari sistem kelistrikan pada mobil yaitu komponen penyuplai arus. Komponen arus memiliki fungsi yang cukup penting yakni untuk menghidupkan berbagai sistem elektrikal maka perlu disediakan arus listrik.

·         Input

Komponen kedua dari sistem kelistrikan pada mobil yaitu input. Untuk input sendiri, mempunyai fungsi sebagai komponen untuk mendeteksi kapan sebuah sistem akan aktif. Komponen input contohnya ialah saklar dan juga sensor.

·         Sistem Control

Komponen ketiga dari sistem kelistrikan pada mobil yaitu sistem control. Pada mobil yang mengusung sistem Computerized Analytic akan ditemukan atau terdapat sistem control. Mobil-mobil ini menggunakan rangkaian processor komputer untuk mengaktifkan kinerja mesin dan body mobil.

·         Output

Komponen keempat dari sistem kelistrikan pada mobil yaitu output. Jika ada input maka ada output. input fungsinya untuk mendeteksi  dan komponen output berfungsi sebagai aktivasi sistem elektrikal. Contoh aktuator bisa anda temukan pada lampu – lampu dan komponen mesin.

·         Wiring Harness

rangkaian kabel atau wiring harness merupakan komponen yang ak kalah penting. Fungsinya untuk mengalirkan listrik dari baterai menuju seluruh bagian elektrikal. Wiring harnes terlihat seperti kabel biasa, namun anda perlu mengganti satu rangkaian Wiring apabila terjadi kerusakan pada salah satu kabel. Hal ini karena baik resistansi kabel, panjang kabel, dan kondisi socket sudah disesuaikan.

Bagian kelistrikan mobil

Kelistrikan mobil ialah sistem kelistrikan otomatisasi yang dipergunakan untuk menghidupkan mesin serta mempertahankannya agar tetap hidup. Kelistrikan mesin terbagi menjadi empat bagain. Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai kelistrikan dan baterai yang lebih detile mari simak penjelasannya

·         Sumber Arus (baterai)

Untuk mensuplai listrik ke sistem starter mesin diperlukan Alat elektro kimia, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan pada mobil lainnya komponen ini adalah baterai. Baterai menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkannya bila diperlukan.

·         Proses Pengapian

Pada pelajaran fisika dibahas perubahan energi dari panas menjadi gerak. Masih ingat kan? Begitulah komponen mesin mobil dapat hidup karena adanya panas akibat pembakaran campuran udara dan bahan bakar di silinder kemudian akibat pembakaran tersebut dirubah menjadi gerak oleh piston dan komponen lainnya. Agar proses pembakaran tersebut dapat sukses atau berhasil, maka disinilah peran dari sistem pengapian.

·         Starter

Mesin memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan membantu untuk menghidupkannya maka saat mesin mendapatkan tenaga dari luar mesin dapat hidup atau start dengan sindirinya, Seperti namanya starter, berasal dari kata start yang artinya memulai.

Jadi sistem ini (motor starter) hanya digunakan di awal saat mesin akan dinyalakan. komponen starter mobil adalah motor starter, motor starter ini walaupun kecil dapat menghasilkan momen yang besar untuk menggerakkan poros engkol (mesin).

·         Sistem Pengisian

Di atas sudah dijelaskan bahwa energi baterai akan dikeluarkan terus menerus dan perlu adanya sistem untuk mengisi ulang daya atau energi baterai tersebut. Untuk mengisi kembali baterai maka sistem pengisian akan memproduksi  listrik dan mensuplai kelistrikan pada saat mesin dihidupkan ke komponen yang memerlukannya

 

Cara kerja

Sekarang saatnya membahas bagaimana sebenarnya cara kerja dari sistem kelistrikan pada mobil itu sendiri. Berikut ulasannya :

·         Caranya yaitu dengan mengoperasikan saklar utama sistem penerangan. Pada saat saklar utama sebelah kanan kita putar satu kali, maka lampu kota harus hidup, dan bila kita putar dua kali, maka lampu kota dan lampu kepala harus hidup. Pada saat lampu kota masih hidup, maka lampu-lampu yang lain harus hidup. Antara lain lampu pada mater kombinasi, lampu plat nomor, lampu kota belakang.

·         Jika saklar sebelah kanan kita geser ke belakang, maka lampu tanda belok sebelah kanan harus menyala dan bila digeser ke depan, maka lampu tanda belok sebelah kiri menyala. Apabila digeser ke atas, maka lampu jarak jauh akan menyala sesaat sesuai saklar yang kita geser tadi. Apabila kita geser ke bawah, walaupun kita lepas, maka lampu kepala yang menyala adalah lampu jarak jauh.

·         Tombol  menghidupkan lampu hazard terletak disebelah depan saklar utama untuk lampu hazard.

·         Posisi komponen transmisi manual pada kecepatan mundur dan posisi kontak on, maka lampu mundur akan menyala ini fungsi wiper dan washer pada saklar sebelah kiri.

·         Lampu rem mobil akan menyala saat pedal rem diinjak.

·         Untuk lampu ruangan dapat menyala pada saat pintu terbuka atau memang saklarnya dihidupkan  oleh penumpang maupun sopirnya.

Cara merawat

Perawatan merupakan salah satu cara untuk menjaga kondisi barang agar tetap dalam keadaan baik. Begitu pula dengan sistem kelistrikan pada mobil, yang membutuhkan perawatan. Di bawah ini beberapa cara perawatan sistem kelistrikan pada mobil.

·         Cek Sekring

Fungsi dari sekring adalah memutus arus listrik apabila terjadi tegangan arus pendek (korsleting). Seringlah untuk mengecek pusat sekring yang ada di kap depan mobil dan yang ada pada bawah dashboard.




·         Cek Accu

komponen penyusun aki mobil adalah komponen kelistrikan yang kerapkali mengalami masalah. Pada umumnya, umur umum aki jika dirawat dengan baik bisa mencapai 1 hingga 2 tahun, bahkan ada yang hanya bertahan kurang dari 1 tahun karena kurangnya pengetahuan mengenai kelistrikan.

Sampai disini dulu ya sobat pembahasan kali ini mengenai sistem kelistrikan pada mobil. Semoga bisa membawa manfaat bagi sobat semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca artikel kali ini. Salam hangat selalu dari penulis.

 


Pengertian Relay

Relay adalah komponen elektro-mekanikal yang berupa saklar / switch elekrtik yang dioperasikan dengan tenaga listrik dan terdiri dari 2 bagian utama, yaitu : Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (Seperangkat Kontak Saklar/Switch).

Secara sederhana, pengertian relay adalah sebuah komponen elektronik yang berfungsi sebagai saklar elektrik yang mana memutus dan menghubungkan aliran listrik pada sebuah rangkaian dengan kontrol berupa tegangan yang masuk pada bagian coilnya.

Komponen ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar, sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) telah mampu menghantarkan listrik yang memiliki tegangan lebih tinggi.

Misalnya yaitu pada Relay yang menggunakan elektromagnet sebesar 5V dan 50mA mampu menggerakkan Armature Relay (Sebagai Saklar) untuk menghantarkan listrik 220 2A.


Beberapa fungsi lain yang dimiliki relay saat diaplikasikan pada sebuah rangkaian elektronik antara lain :

  • Mampu mengendalikan perangkat tegangan tinggi yang tidak mungkin dioperasikan secara manual dengan bantual sinyal tegangan rendah. Contohnya yaitu pada bebeberapa jenis modem dan audio amplifier.
  • Sebagai pengaman atau fuse otomatis motor ketika terjadi korsleting atau kelebihan tegangan.
  • Sebagai penunda waktu / Delay Time dengan adanya komponen tambahan tertentu.
  • Menjalankan fungsi logika / logic function

Cara Kerja Relay

Untuk mengetahui seperti apa prinsip kerja relay secara umum, dapat dilihat pada gambar berikut :


Pada prinsipnya, relay tersusun dari 4 komponen dasar, antara lain :

  1. Elektromagnetik (Coil)
  2. Armature
  3. Switch Contact Point (Saklar), pada kontak pont ini terbagi menjadi 2 jenis , yaitu
  • Normally Close (NC), merupakan kondisi awal pada saat sebelum relay diaktifkan akan selalu berada pada posisi CLOSE (Tertutup).
  • Normally Open (NO) merupakan kondisi awal sebelum relay diaktifkan akan selalu berada pada posisi OPEN (Terbuka).
  • 4.Spring


Ketika elektromagnetik atau Coil mendapat aliran tegangan listrik sebagai sumber tegangan dari relay, maka akan menghasilkan medan magnet atau Kumparan Coil tersebut akan menarik Armature yang berada di atasnya, sehingga kedua ujung switch akan saling terkontak (dalam posisi NO).

Kemudian saklar ini mampu menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Nantinya saklar ini akan terhubung dengan perangkat luar yang hendak dikendalikan oleh Relay, misalnya saklar lampu, tegangan lisrik berdaya tinggi, dsb.

Pada saar aliran listrik terputus, maka medan magnet pada elektromagnetik akan hilang dan saklar akan kembali ke pada posisi sebelumnya (NC). Sehingga secara otomatis perangkat yang dioperasikan juga akan terputus.

1 komentar:

Proses Bisnis di Bidang Otomotif secara menyeluruh

  JENIS DAN MEREK KENDARAAN OTOMOTIF                  Proses Produksi Otomasi untuk Otomotif